Page 8 - Al Ashri edisi 44
P. 8

SENI budaya




            setiap kali aku bercerita kalau ayah sudah ada di  menangis. Tetapi aku tetap menatap wajahnya.
            tempat yang lebih baik.                          Wajahnya yang dulu bersinar cerah, yang selalu
                                                             menemaniku dan menyemangatiku di saat-saat
            Tik tok tik tok                                  buruk. Wajah ibuku yang selalu memperlihatkan
               Bunyi  jam tua itu  kembali  menghantuiku.  kebaikan  hatinya.  Aku  tidak  bisa  menahan  air
            Ibuku selalu memperlihatkannya kepadaku  mata dan rasa sakit itu. Aku terjatuh berlutut di
            ketika ia masih normal.  Sekarang, jam itu sudah  samping kasur ibuku, menangis.
            terbaring mati di rumah ibu.                       “Ovelia juga sayang mama,” ucapku di sela
               Sudah  beberapa  tahun  sejak  ibu didiagnosa  isakkan tangisku.
            mempunyai penyakit ini. Kondisinya tidak bisa      Ibuku  mengelus  rambutku,  matanya  seperti
            dibilang membaik. Ibu selalu menolak untuk  menjauh. Lalu ia menatap mataku dan tersenyum
            dirawat. Ia selalu berkata ia tidak apa.         lembut.
               Alzheimer adalah demesia yang paling umum       “Ovelia..kenapa kamu disini? Kenapa kamu
            di kalangan manusia.  Ia bekerja dengan cara  menangis, Nak?” ujarnya kebingungan.
            menghancurkan memori seseorang, penilaian dan      Aku tidak menjawabnya, aku tetap menangis.
            kemampuan berpikir dan akhirnya meninggalkan  Ia memelukku dan aku menangis dipelukannya
            korban tidak dapat merawat dirinya sendiri. Aku  sampai seorang suster menghampiri kami dan
            hanya tidak mengerti dari 7,125 miliar manusia  berkata kalau jam berkunjung sudah habis.
            di bumi mengapa harus ibuku? Tidak, aku tidak      Aku beranjak dari tempatku, enggan untuk
            mengerti. Dan beberapa puluh tahun lagi aku  pergi.  Tetapi aku tahu aku harus. Dengan itu
            pun akan mengidap penyakit ini. Oh, Tuhan.       aku keluar dari kamar rawat ibuku. Aku sempat
               Pernah suatu saat, aku terpikir oleh sesuatu.  menoleh ke arahnya dan melihat ia memberiku
            Aku sedang membaca suatu artikel tentang  senyuman lembutnya. Aku membalasnya.
            Alzheimer, disitu dinyatakan Alzheimer dapat       Setelah itu aku pulang ke rumah.
            mengontrol bagian otak pernapasan dan denyut
            jantung. Aku terpikir, bagaimana kalau ada                            ***
            penyakit asing  selain Alzheimer menyerangnya?     Pada dini hari, aku mendapat telepon dari
            Ia mungkin akan lupa untuk memberitahu  rumah sakit tempat ibuku dirawat. Mereka
            seseorang kalau ia sedang sakit.                 berkata bahwa ibuku meninggal jam 12.00 malam
               Saat itu, aku memaksanya pergi ke rumah  tadi. Aku menangis di kasurku sampai tertidur.
            sakit. Dan tebak apa. Aku benar.                   Pagi  harinya,  aku  pergi  ke rumah  sakit  itu
               Ibu mengidap pneumonia. Dan sekarang aku  untuk mengambil barang-barang mendiang
            berdiri di ruang rawat ibuku, memikirkan apakah  ibuku. Aku terkejut ketika melihat jam tua itu
            ini terakhir kalinya aku melihatnya?             ada di tumpukkan barang ibuku. Kupikir jam tua
               Aku mendekati ibuku yang terlihat lemah  itu ada di rumah ibu, tetapi kurasa tidak. Jam itu
            berbaring di kasur.                              mengeluarkan bunyi khasnya.
               “Iya mama.. aku sudah besar sekarang,” ucapku
            menahan tangisan.                                Tik tok tik tok
               Sebelum ia berbicara, ia terlihat kesulitan     Mungkin ibu meminta seseorang untuk
            bernafas. Aku memenjamkan mata sebentar.         membenarkannya.  Tetapi aku tidak terlalu
               “Ovelia sayang... mama sakit.. mama sakit  peduli, karena setelah mendengar suara jam tua
            sekali..,” suaranya terpecah lalu ia terbatuk.   itu, pikiranku beralih kepada ibuku. Bagaimana
               “Mama hanya ingin berkata, kalau ini saat  wajahnya, senyumnya dan kebaikannya selama
            terakhir mama ketemu kamu, kamu harus tahu  ini. Aku tidak bisa menahan air mataku untuk
            kalau mama sayang sama kamu, Ovelia..,” ucapnya  tidak mengalir dari mataku ini.
            hampir  berbisik.  Aku  bisa  melihat  air  matanya   Ma, aku akan selalu sayang mama. Walaupun
            jatuh satu persatu dari matanya.                 mama sudah gak ada, tetapi memoriku tentang
               Aku terdiam dan memalingkan wajahku.  mama masih ada dan itu akan aku simpan dalam
            Menahan air mataku untuk jatuh. Aku tahu  hatiku di mana mama akan selalu ada.
            kalau aku menatap wajahnya sekali lagi aku akan

            6        edisi 44isi 44

                     ed
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13